Wednesday, December 25, 2019

HATI DAN PIKIRAN YANG SEHAT SEBAGAI BEKAL INTROPEKSI DIRI

Generasi muda merupakan kader pemimpin, dan kader pemimpin yang baik adalah melakukan sesuatu yang perlu dan meninggalkan yang tidak perlu. Hal tersebut ditegaskan dalam hadits Nabi “min husni Islami al-mar’i tarkuhu ma la ya’nihi”. Maka hadits tersebut menegaskan kepada seorang muslim untuk memilih mana sesuatu yang penting yang harus dikerjakan dan mana sesuatu yang tidak penting yang harus ditinggalkan. Kegiatan di tahun baru ini, marilah diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk masa depan kelak dan jangan melakukan kegiatan-kegiatan yang sekiranya tidak bermanfaat apapun. Seperti hura-hura yang tidak jelas apa manfaatnya dan justru jelas mudharat/bahayanya. Boleh bergembira akan tetapi musti pada rule yang benar dan jangan berlebihan, karena dapat menjerumuskan pada westernisasi yang akan melunturkan Nasionalisme.
Sesuatu yang lebih penting yang perlu dilakukan di tahun baru ini adalah intropeksi diri dengan hati dan pikiran yang sehat. Karena jika hati tidak sehat dan pikiran sehat akan berakibat sesat. Sedang ketika hati sehat akan tetapi pikiran tidak sehat akan berakibat tidak cermat tetapi terasa. Maka diperlukan keduanya yaitu hati dan pikir yang sehat sebagai alat perasa dan penjaga kecermatan.

* Disarikan dari Nasihat Abah Hasyim Muzadi kepada Santri Pesma Al-Hikam Malang dalam menyambut tahun baru 2012

No comments:

Post a Comment

Ikhlas sebagai modal untuk mencapai ridha Allah swt.

     Tujuan mencari ilmu : 1) pemenuhan kebutuhan, karena ilmu menjadi kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat; 2) pengabdian sosial dan di...