Sunday, July 1, 2018

DOSA & AMPUNAN

DOSA & AMPUNAN
Abah Hasyim Muzadi (disarikan dari Pengajian Ramadhan)
Ampunan Allah itu tidak bersifat otomatis, akan tetapi Allah membuka pintu ampunan untuk dimasuki dan dipenuhi syarat-syarat memperoleh ampunan. Dosa-dosa kita menurut Imam Zainuddin Abu Hamid Muhammad ibnu Muhammad al-Ghozali ada 4 tingkatan, yaitu 1) Dosa yang paling rendah adalah kita melakukan dosa kepada Allah atau kepada manusia, artinya melanggar hak Allah atau melanggar hak sesama manusia. Ketika kita melanggar hati kita gelisah, kita merasa kalau kita itu salah, di situ menunjukkan kualitas hati kita masih lumayan, karena ketika kita melakukan dosa masih ada pertikaian/pertarungan antara hati kita yang baik dengan perbuatan kita yang buruk. 2) Di atasnya orang yang melakukan dosa akan tetapi hatinya tidak gelisah, hanya isin dilihat orang. Jadi ia malakukannya sembunyi-sembunyi agar tidak dilihat oleh orang lain/ia takut dengan jatuhnya martabat di mata manusia. 3) Di atasnya lagi ada dosa yang kita laksanakan dan kita sudah tidak malu lagi dengan dosa itu, baik kepada Allah maupun kepada manusia. 4) Di atasnya lagi ada dosa yang dilakukan manusia dan dia bangga dengan dosanya itu. jadi, ia itu sudah melakukan kesalahan, ora isin, ora sungkan, dan malah membanggakan dosa yang dilakukan.
1, 2, 3, dan 4 dibukakan oleh Allah pintu maghfirah (ampunan), tetapi tentu harus dikurangi. Artinya yang merasa kelas 4 ya turun ke kelas 3, dan seterusnya. Karena kita takut kepada Allah dan bukan takut gelisah. Cara-cara yang ditunjukkan oleh Imam Muhiddin Abu zakaria Yahya bin Syarof An-Nawawi atau lebih dikenal dengan Imam Nawawi beliau mengatakan kalau kita ingin mengurangi/menghapus dosa ada beberapa cara:
1.       Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita, misalnya kita sholat 5 waktu dengan tidak sungguh-sungguh maka bisa dilakukan sholat yang sungguh-sungguh, dan ditambah jumlah sholatnya dengan sholat-sholat sunnah, seperti rawatib, tahajud, dll. Nasihat beliau “sholatkanlah pikiran anda selain mensholatkan badan anda”.
2.       Mengurus kembali kesalahan kita kepada Allah dan juga manusia, untuk ngurus itu tidak gampang karena kebanyakan dari kita tidak merasa, bagaimana mau mengurusi kalau sudah tidak merasakan. Dengan istilah “bukan rumongso biso tetapi biso rumongso”, artinya di sini terdapat muhasabah amal perbuatan kita masing-masing. Kalau melakukan dosa ya segera Istigfar dan diatas istigfar ada yang namanya taubat, tapi jarang juga orang melakukan taubat sekali jadi, kalau memang orang yang tenanan (serius). Khusus untuk kesalahan kepada manusia itu lebih berat dibandingkan kesalahan kita kepada Allah yang memiliki sifat Ghofururrahim. Allah tidak punya dendam sedang manusia punya dendam, Allah tidak memerlukan sesuatu akan tetapi manusia memerlukan sesuatu dan ketika keperluannya kita ambil maka hatinya akan sakit. Salah kepada manusia ada 2 macam, ada salah kepada diri orang tersebut (menyakiti atau yang lainya) yang harus diselesaikan dengan proses hukum, dan ada salah kepada hak kepemilikannya (hutang dan yang lainnya).

No comments:

Post a Comment

Ikhlas sebagai modal untuk mencapai ridha Allah swt.

     Tujuan mencari ilmu : 1) pemenuhan kebutuhan, karena ilmu menjadi kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat; 2) pengabdian sosial dan di...