DOSA & AMPUNAN
Abah Hasyim Muzadi (disarikan dari Pengajian Ramadhan)
Ampunan
Allah itu tidak bersifat otomatis, akan tetapi Allah membuka pintu ampunan untuk dimasuki dan dipenuhi syarat-syarat
memperoleh ampunan. Dosa-dosa kita menurut Imam Zainuddin Abu Hamid Muhammad
ibnu Muhammad al-Ghozali ada 4 tingkatan, yaitu 1) Dosa yang paling rendah
adalah kita melakukan dosa kepada Allah atau kepada manusia, artinya melanggar
hak Allah atau melanggar hak sesama manusia. Ketika kita melanggar hati kita
gelisah, kita merasa kalau kita itu salah, di situ menunjukkan kualitas hati
kita masih lumayan, karena ketika kita melakukan dosa masih ada
pertikaian/pertarungan antara hati kita yang baik dengan perbuatan kita yang
buruk. 2) Di
atasnya orang yang melakukan dosa akan tetapi hatinya tidak gelisah, hanya isin
dilihat orang. Jadi ia malakukannya sembunyi-sembunyi agar tidak dilihat oleh
orang lain/ia takut dengan jatuhnya martabat di mata manusia. 3) Di atasnya
lagi ada dosa yang kita laksanakan dan kita sudah tidak malu lagi dengan dosa
itu, baik kepada Allah maupun kepada manusia. 4) Di atasnya lagi ada dosa yang
dilakukan manusia dan dia bangga dengan dosanya itu. jadi, ia itu sudah
melakukan kesalahan, ora isin, ora sungkan, dan malah membanggakan dosa yang
dilakukan.
1,
2, 3, dan 4 dibukakan oleh Allah pintu maghfirah (ampunan), tetapi tentu harus dikurangi. Artinya
yang merasa kelas 4 ya turun ke kelas 3, dan seterusnya. Karena kita takut
kepada Allah dan bukan takut gelisah. Cara-cara yang ditunjukkan oleh Imam
Muhiddin Abu zakaria Yahya bin Syarof An-Nawawi atau lebih dikenal dengan Imam
Nawawi beliau mengatakan kalau kita ingin mengurangi/menghapus dosa ada
beberapa cara:
1.
Meningkatkan
kualitas dan kuantitas ibadah kita, misalnya kita sholat 5 waktu dengan tidak
sungguh-sungguh maka bisa dilakukan sholat yang sungguh-sungguh, dan ditambah
jumlah sholatnya dengan sholat-sholat sunnah, seperti rawatib, tahajud, dll.
Nasihat beliau “sholatkanlah pikiran anda selain mensholatkan badan anda”.
2.
Mengurus
kembali kesalahan kita kepada Allah dan juga manusia, untuk ngurus itu tidak
gampang karena kebanyakan dari kita tidak merasa, bagaimana mau mengurusi kalau
sudah tidak merasakan. Dengan istilah “bukan rumongso biso tetapi biso
rumongso”, artinya di sini terdapat muhasabah amal perbuatan kita
masing-masing. Kalau melakukan dosa ya segera Istigfar dan diatas istigfar ada
yang namanya taubat, tapi jarang juga orang melakukan taubat sekali jadi, kalau
memang orang yang tenanan (serius). Khusus untuk kesalahan kepada manusia itu lebih berat dibandingkan
kesalahan kita kepada Allah yang memiliki sifat Ghofururrahim. Allah tidak punya
dendam sedang manusia punya dendam, Allah tidak memerlukan sesuatu akan tetapi
manusia memerlukan sesuatu dan ketika keperluannya kita ambil maka hatinya akan
sakit. Salah kepada manusia ada 2 macam, ada salah kepada diri orang tersebut (menyakiti
atau yang lainya) yang harus
diselesaikan dengan proses hukum, dan ada salah kepada hak
kepemilikannya (hutang dan yang lainnya).
No comments:
Post a Comment